Hemat Energi 1 kWh, Lebih Murah Dibandingkan Produksi Energi 1 kWh
By Admin
nusakini.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan Sarasehan Media 2016, Jumat (20/5/2016 ) di Sentul, Jawa Barat.
Sarasehan Media kali ini mengambil tema “Sinergi Kementerian ESDM Wujudkan Kedaulatan Energi Melalui Konservasi Energi dan Program Indonesia Terang (PIT)”.
Hadir sebagai pembicara, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana, Ketua Satuan Tugas Pelaksana PIT Said Didu, dan Direktur Utama PT Energy Management Indonesia (EMI), Aris Yunanto. Ketiga narasumber tersebut memberikan penjelasan tentang konservasi energi dan PIT sebagai upaya mendukung kedaulatan energi di Indonesia.
Program konservasi energi, yang merupakan sumber energi kelima setelah minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan Energi Baru Terbarukan (EBT), diperkenalkan kepada masyarakat melalui Gerakan Potong 10%, yang telah diluncurkan pada 27 April 2016 lalu.
Gerakan Potong 10% merupakan aksi bersama yang melibatkan pemerintah, pelaku bisnis/industri, organisasi masyarakat sipil, dan individu, untuk menghemat 10% konsumsi energi dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
“Konservasi sebenarnya yang paling mudah dilakukan di antara program EBT yang lain, namun ini adalah perubahan perilaku, maka dari itu harus ada gerakan untuk memulainya, yakni kampanye Potong 10%,” tutur Rida Mulyana.
Dalam paparannya, Rida juga mengungkapkan bahwa Kampanye Penghematan Energi Nasional merupakan salah satu dari lima Kebijakan Pengembangan EBT. Adapun potensi penghematan energi terbesar dapat dilakukan dari:
- Sektor transportasi yakni sebesar 15-30%.
- Sektor industri penghematan energi sebesar 10-30%.
- Bangunan komersial dapat melakukan penghematan sebesar 10-30%.
- Hingga sektor rumah tangga memiliki potensi penghematan energi sebesar 10-30%.
“Menghemat energi sebesar 1 kWh lebih murah dan dibandingkan dengan memproduksi energi sebesar 1 kWh,” tutup Rida Mulyana.(if/mk)